TUHAN, apakah aku tidak bisa memiliki apa yang orang lain bisa ?
apakah aku harus secara paksa mempercayai mitos yg selama ini sudah aku buang jauh jauh dari otakku ?mitos yg kadang aku lihat mampu untuk dipatahkan oleh teman-teman sekitarku..
apakah aku harus menjadi pecundang ? selalu kalah...?
dulu telah KAU ambil adik kecilku, aku bersabar
lagi KAU ambil nenek tercintaku, aku kembali bersabar
KAU pisahkan ibu dan ayahku, aku juga masih bersabar
KAU juga pisahkan aku dengan ibu dan ariff, terus aku bersabar
KAU lagi lagi pisahkan aku dengan yanti, terus aku tabah menyebut namaMU
sekarang setelah KAU pertemukan kami, kembali KAU menjauhkannya dariku
dan setelah semua kejadian yg sampai sekarang aku alami, aku pun masih bersabar
murka kah ENGKAU padaku, pada mahluk kecil tak berdaya yang penuh dosa ini ?
aku memang jarang menjalankan apa yang KAU perintahkan, entah itu karena aku malas atau lupa
namun jarang, bahkan tidak pernah aku menjalankan apa yang ENGKAU larang.
apakah derajatku begitu berbeda dengan mereka yg taat kepadaMU ?
apakah aku sama ataukah berbeda dengan mereka yg selalu memerangi kemaksiatan,
kemunkaran, yang selalu melakukan apa yang mereka sebut jihad atas namaMU
apakah perbuatan baik yg aku lakukan selama hidup sama dengan "tingkatan" mereka ?apakah aku berbeda,dengan mereka yang taat namun masih saja bebuat curang dalam hidup mereka..?
dulu KAU pernah angkat aku tinggi. namun setelah sampai ditengah, KAU hempaskan aku kedasar.
aku tabah..kusebut namaMU, kuyakin ini cobaan
sekarang setelah aku kembali merangkak menapaki, kembali aku terhempas
apakah ada yang salah ?
apakah aku tidak cukup pantas untuknya ?
apakah aku tidak cukup baik untuk menyayangi dia ?apakah diriku tidak cukup hebat dan mapan untuk melangkah disisinya selama sisa hidupku ?untuk mejadi seorang ayah dari anak-anak yang bakal dilahirkannya kelak jika kami menikah ?pantaskah aku putus asa dan mengakhiri hidupku saat ini juga seperti mereka yang berada diambang ?tidak mampukah aku membuatnya genap ?
bukan, bukan..aku bukan tipe orang bodoh yang berpikiran sempit.
yang selalu melupakanMU diambang keputus asa an mereka dan mengakhiri hidup
bukan aku..akal yang KAU karuniakan padaku kupergunakan dengan baik.
aku masih bisa berfikir rasional..aku tidak akan menyia-nyiakan berkah hidup yang KAU berikan.
1 hanya awal dari sekian ribu 1 yang lainnya, yang selalu tumbuh
seperti bunga es yg selalu muncul di ranukumbolo MU yg elok saat pagi menjelang
seperti langit cerah penuh bintang di puncak lawu MU yg indah
ENGKAU lah sang maha tahu
ENGKAU lah tempatku berkeluh kesah, karena ENGKAU selalu mendengar
namun,jika memang aku pantas, mengapa KAU hempaskan aku ?
jika memang aku pantas, mengapa KAU kembalikan aku ke titik 0 lagi ?
aku jarang meminta kepadaMU, namun
hari ini ijinkan aku memohon kepadaMU dengan mata berkaca kaca...
hari ini ijinkan aku memohon kepadaMU satu permintaan yang seharusnya aku pinta dari dulu
jika ini adalah salah satu dari sekian permohonan para hambamu..maka ijinkanlah aku memohon
tidak untuk meminta sesuatu yg tidak mungkin, atau meminta wanita yang sempurna...bahkan materi berlebihtidak...,aku hanya ingin satu untuk sekarang
ijinkan aku bertemu Ibu, biarkan aku bersimpuh menangis dihangatnya pelukan beliau
ijinkan aku bercerita banyak kepada beliau, kembali tertawa bersama...
jika ENGKAU berkehendak maka terjadilah...
hari ini KAU telah membangunkan aku dari mimpi..
KAU telah berbisik dengan cara MU, bahwa aku tidak digariskan berjalan bersamanya
bahwa aku memang tidak pantas untuk menjalani hidup denganya,walau dalam hati aku selalu membayangkan
bahwa dipagi hari akan ada seorang wanita dengan senyumnya yg mempesona selalu membawakanku secangkir kopi panas,menemaniku membaca koran pagi..tak lama setelahnya dua orang anak kecil berlari hendak berangkat sekolah seraya berkata "ayah..aku berangkat dulu ya.."katanya dengan tawa riang sambil melambaikan tangannya.
hari ini..,dibawah terang lampu kantorku
ijinkanlah aku kembali memejamkan mata sejenak.., melihat kebelakang apa yang sudah terjadi
mencoba kembali menapaki terjal demi terjal yg pernah aku bangun sebelumnya
kembali kepada realita, kembali kepada cahaya mentari MU.
kembali menjalani harap demi harap, doa demi doa yg kurajut dengan banyak berusaha
hari ini..,dibawah terang lampu kantorku
ijinkan aku kembali memohon..pertemukanlah aku dengan Ibu
aku ingin tidur dengan damai dipangkuan beliau
dan biarkannya menjauh dari hidupku selamanya
semoga ENGKAU dengar doaku,
keluh kesah seorang pendosa kecil yg kembali mencoba meratapi dunianya.
kembali menjejaki tiap tapak hidupnya
dan berharap tak masuk ke lubang yang sama untuk ketiga kalinya
AMIN.
meja kantor yg selalu menjadi sekretaris pribadiku
( kau selalu tahu bahwa aku sayang dia..teramat cinta )